गेमँ HATI

Aku tidak ingin mengikat diri sebelum waktunya,
karena betapa cepatnya waktu berubah, segala
sesuatu berubah, zamanpun berubah, sudah
cukup rasanya apa yang sudah kurasakan.

Rasanya tidak ada gunanya sekarang untuk
mengatakan
" Aku milikmu dan kamu milikku"
mungkin besok aku akan pergi jauh
atau aku akan mati
atau engkau yang mengatakan " GOODBYE"
padaku.

Sehingga aku atau kamu kehilangan jiwa
buat selamanya, hingga hati ini akan bergema-
sepanjang masa
yang tinggal hanya penyesalan,
penyesalan yang tidak berkesudahan
hingga menyita perasaan dalam hati,
air matapun menetes ke bumi dan sirna
menguap ke langit biru,
sehingga menjadi hujan dan embun yang
menyirami hati yang dilanda gelisah,
menanti kekasih-hati berharap untuk
kembali, yang sekarang berada entah berantah,
yang ada hanya harapan kosong belaka
dalam keraguan untuk penantian.

Aku berjanji pada hatiku,
bahwa aku tidak ingin lagi hati ini bergema sepanjang masa.
Aku tidak ingin yang tinggal hanya pertanyaan-pertanyaan penyesalan
" dimanakah engkau?!"
"dimanakah jiwamu kini berada?!"
"ak akan selalau mencintaimu betapapun dahsyatny
ombak kehidupan mencoba menghempaskan hatiku ke atas karang-
karang godaan yang tajam?!"
" tidakkah kau dengar gema keputusan hatiku?!"
" tidakkah engkau sudi kembali?!"
Namun jiwa itu tidak pernah mendengar gema hati ini.
Dia tidak Mungkin kembali