Masukan Nama Penyanyi - Judul Lagu

Mesin Cari Free Download Mp3 Gratis

cinta,sex,kondom dan keimanan pemuda islam untuk menghindari frees ex

mungkin sy terlalu tradisionalis untuk membicarakan itu....atau sy tidak begitu modern mengenai hal ini,
faktanya hal ini sudah lumrah di lakukan di kalangan remaja maupun dewasa bebas....
tapi sungguh memperihatikan ....
sex atas nama cinta...
saya bingung, apakah semua orang berasumsi bahwa cinta harus di iringi dg sex
klw mereka selalu mengiringi cinta dg sex, artinya mereka adalah erotisme, maka cinta menurut mereka adalah sekeping VCD porno yg mereka tonton, apa yg mereka pikirkan yaitu sex, lagi bercinta, telanjang, bugil atau ga pake baju.berapa banyak gadis yg mereka kencani,,berapa banyak gadis yg mereka tiduri.jika ia seperti itu artinya manusia hanya digerakan oleh libido saja

saya tau cinta tidak selamanya mendatangkan kesenangan,tapi bisa juga mendatangkan kesedihan, kesengsaraan, tapi sungguh cinta itu berbeda dg kebebasan seksualita.cinta itu saling menyayangi, saling menjaga, saling melindungi, saling memberi dengan batasan-batasan tegas syar’i.

saya tidak memungkiri bahwa cinta membuka jalan bagi terwujudnya pengalaman seks. Di mana pun, sepanjang cinta pertama itu hadir, biasanya akan membuka peluang bagi terjadinya pengalaman pertama melakukan hubungan seks. Jika mereka berasal dari latar belakang atau agama yang hanya memberikan lampu hijau pada seks pascapernikahan, masalah seks tentu akan menjadi uji mental dan kesabaran mereka.

klw mereka yg sudah terlanjur bahwa sex adalah sebuah kebutuhan , di saat mereka belum menikah dan kadang sering berganti-ganti pasangan. apalagi menjadikan kondom sebagai pengaman alternatif. terkadang saya bingung dengan kempanye yg mengatakan dg mengunakan kondom bisa mencegah AIDS , ada juga yg memberikan kondom gratis bahkan kepada remaja yg berstatus sebagai pelajar. saya bisa mengambil sedikit kesimpulan negatif dari kempanye ini, remaja ataupun dewasa yg belum terikat pernikahan akan selalu bergantung pada kondom untuk melakukan sex.

sebenarnya kondom tidak menjamin seseorang itu aman dari serang virus AIDS yg mematikan,kenapa...?Sedangkan di banyak penelitian dibuktikan bahwa besar virus HIV itu lebih kecil daripada pori-pori yang terdapat pada kondom. Kondom (yang terbuat dari bahan lateks) terdapat pori-pori dengan diameter 1/60 mikron dalam keadaan tidak meregang. Sedangkan bila dalam keadaan meregang lebarnya pori-pori mencapai 10 kali. Sementara virus HIV berdiameter 1/250 mikron. Jadi jelas bahwa virus HIV dapat dengan leluasa lolos melalui pori-pori kondom. Intinya, tak ada jaminan dengan memakai kondom, para pelaku free sex bisa bebas dari penyakit AIDS

Ujung-ujungnya dari kampanye ini adalah ‘ajakan’ untuk sama-sama menikmati free sex tanpa takut terkena penyakit kelamin. coba makna dibagikannya kondom gratis kepada para pelajar kecuali untuk digunakan? Alih-alih menyadarkan remaja untuk menghindari free sex, pembagian kondom gratis ini malah semakin memicu daya ingin tahu remaja tentang seks itu sendiri. Apalagi dikomporin dengan kondom di depan mata. Remaja lemah iman sudah pasti tergiur ingin mencobanya.

Di dunia kapitalis tidak ada yg gratis ,Pembagian kondom ini pada permukaannya memang terlihat gratis karena dibagikan secara cuma-cuma tanpa membayar serupiah pun. Namun pada kenyataannya, bila kita jeli menyikapi situasi, kondom ini sesungguhnya tidak gratis sama sekali.

Pelajar SMA dan para mahasiswa yang notabene masih sangat muda dan polos, bisa terpancing rasa ingin tahunya dengan pembagian kondom ini. Bukan mustahil mereka akan coba-coba menggunakannya dengan melakukan sex before married alias berzina. Bisa dengan (maaf) pelacur yang saat ini banting harga karena banyak pesaing, atau bahkan dengan pacarnya sendiri.

Percobaan pertama memakai kondom gratisan. Namun bila ketagihan, maka mau tidak mau mereka akan membeli kondom baru sebagai gantinya. Modus ini mirip sekali dengan pemakaian narkoba yang memberi pancingan gratis di awal pemakaian. Dan bila sudah ketagihan, maka si pengedar menangguk untung dari si pecandu itu. Nggak bisa nggak, produsen kondomlah yang diuntungkan dari kampanye save sex dengan kondom. Sangat khas ciri masyarakat kapitalis.

Itu di satu pihak. Di pihak lain, ada sesuatu yang tersembunyi yang jauh lebih berbahaya daripada sekadar memberi keuntungan kepada produsen kondom.

perusakan generasi, inilah tujuan sebenarnya dari kampanye free sex dengan kondom. Entah para aktivis kampanye itu yang memang tidak tahu atau pura-pura tidak tahu bahwa pemakaian kondom sangatlah tidak efektif untuk mencegah penyakit AIDS. So, masih selalu terbuka peluang bagi siapa pun yang melakukan free sex, meski sudah memakai kondom, untuk terjangkit penyakit yang hingga saat ini belum ada penangkalnya itu.

teman save sex dengan kondom hanya sebuah tameng untuk ajakan free sex alias berzina yang mendapat legalitas atau ijin resmi. Dengan memakai kondom, seolah ingin dikatakan “Jangan takut melakukan free sex. Nggak perlu nikah dulu untuk bisa melakukan seks. Nggak perlu takut kena penyakit kelamin atau AIDS. Kan sudah pake kondom.”

Yang cowok jadi merasa tenang dan damai melakukan seks bebas karena selain slogan save sex tadi, mereka juga tidak takut pacarnya akan hamil di luar nikah. Sedangkan bagi yang cewek juga sama saja. Kondom menjadi alat pembenar untuk melakukan seks dengan pacar karena risiko hamil jadi kecil. Yang terjadi adalah rusaknya generasi baik-baik menjadi sekumpulan generasi hobi berzina di masyakarat yang memang sudah sakit ini

Gelora jiwa muda yang masih fresh dan meledak-ledak menjadi sasaran empuk untuk perusakan melalui jalur free sex ini. Media cetak (majalah-majalah yang mengumbar aurat) dan elektronik (sinetron-sinetron yang melulu tentang pacaran) menjadi corong pembangkit nafsu seks remaja untuk muncul.
Remaja jadi lebih memperturutkan hawa nafsunya daripada mengejar prestasi setinggi-tingginya

Islam nggak menghapuskan naluri seks (gharizah an-nau’) dari dalam diri manusia. Yang ada hanyalah Islam itu mengatur naluri seks di jalan yang baik dan benar, yaitu setelah pernikahan. Untuk sementara ini, karena kamu masih berstatus pelajar, maka belajar aja yang rajin demi kejayaan Islam.kita harus yakin jodoh kita nggak akan lari kemana meski saat ini kamu nggak pacaran apalagi sampe obral seks.

Perbaiki kualitas diri kita, baik akhlak, iman dan kecerdasanmu. Karena sebagai pemuda muslim, kamu kudu cerdas dan beriman. Kalo semua ini sudah oke, dijamin deh, insya Allah bila saatnya tiba, kamu bisa menikmati save sex yang barokah dan berpahala.

Agar kita nggak tergoda, jangan dekat-dekat dengan semua hal yang akan membuatmu piktor (pikiran kotor). Jauhi gambar-gambar atau tontonan porno dan jorok. Batasi pergaulan dengan teman-teman yang memberi pengaruh jelek pada diri kita. Sebaliknya, makin dekati teman-teman kita yang sholih bagi cowok dan sholihah bagi cewek agar ada yang selalu mengingatkan bila kamu lalai. Persibuk diri kita dengan aktivitas positif semacam ikut karya ilmiah remaja atau hal-hal bermanfaat lainnya. Dan yang utama, tingkatkan kedekatan kita dengan Allah Swt. Bila kkita dekat denganNya, maka tak akan ada celah bagi kita untuk bermaksiat padaNya. Bukankah Dia Mahamelihat perbuatan hambaNya? Bukankah Dia pasti mencatat seluruh perbuatan hamba-hambaNya?

Kalo kita semua udah pada nyadar bahwa save sex hanya dengan NO free sex, dijamin musuh Islam akan gigit jari melihat upaya merusak generasi muslim nggak berhasil. Apalagi bila kamu sudahlah menjadi aktivis NO free sex, ditambah lagi dengan aktivitas yang menyadarkan teman-teman kita agar mereka semua pada setuju bersikap NO free sex. Pastikita bakal jadi pemuda muslim yang TOP banget. Jadi, mulai saat ini sebarkan kesadaran baru ini kepada semua orang bahwa untuk menolak ide kondomisasi adalah dengan SAVE SEX with NO Free SEX!.somoga berasil teman...
(by : me and GI)